Transgender Day of Remembrance 2014

Hari ini, 20 November, merupakan hari penting bagi gerakan hak transgender. Setiap tanggal ini, dunia memperingatinya sebagai Transgender Day of Remembrance (TDOR) atau Hari untuk Mengenang Transgender.

Berbeda dengan IDAHO (International Day Against Homophobia / Hari Melawan Homofobia) yang memiliki awal menyenangkan, yaitu dihapusnya homoseksual dari daftar gangguan jiwa –TDOR berawal dari kematian tragis yang dialami oleh seorang transgender.

Tanggal 28 November 1998, Rita Hester, seorang transwoman keturunan Afrika-Amerika yang tinggal di Boston, ditemukan terbunuh secara brutal di apartemennya. Dadanya ditusuk 20 kali entah oleh siapa. Tidak ditemukan tanda-tanda kejahatan bermotif harta. Satu-satunya motif yang tersisa adalah: hate crime atau kejahatan karena kebencian. Tiga tahun sebelumnya (1995), juga terjadi pembunuhan serupa pada traswoman di Boston. Komunitas transgender marah besar dan sangat berduka atas kejadian ini, serta melaksanakan aksi protes besar-besaran. Kematian Rita Hesler menjadi titik puncak kemarahan itu. Aksi jalanan kemudian berkembang menjadi proyek online: “Remembering Our Dead (Mengenang Kematian Kami)”; lalu berkembang lagi menjadi perayaan Transgender Day of Remembrance.

Kini, TDOR selalu diperingati demi menghormati setiap transgender yang telah menjadi korban kekerasan: dari diskriminasi hingga pembunuhan. Kasus kekerasan terhadap transgender biasanya didasari faktor kebencian dan trans-fobia.

Negara kita Indonesia ternyata memiliki tingkat kekerasan terhadap transgender yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian Arus Pelangi tahun 2011-2012, 87,4% transgender yang disurvey pernah mengalami kekerasan dalam tiga tahun terakhir. Kekerasan itu berbentuk kekerasan psikis, fisik, budaya, ekonomi, dan seksual. Pelaku kekerasan terhadap transgender ternyata juga lebih banyak muncul dari orang tedekat, seperti anggota keluarga/kerabat dan teman. Informasi lebih lengkap tentang data kekerasan ini bisa dibaca di buku “Menguak Stigma, Kekerasan & Diskriminasi pada LGBT di Indonesia”, terbitan Arus Pelangi.

Masih segar di ingatan kita bahwa bulan lalu seorang sahabat, Mayang Prasetyo, menjadi korban pembunuhan oleh pasangannya sendiri. Mayang tidak sendir. Andai bisa dideretkan, daftar nama transgender Indonesia yang telah menjadi korban pembunuhan jelas panjang sekali.

Jumlah dan jenis kekerasan yang tidak terlihat mata tentu lebih panjang lagi, berlipat ganda. Mulai dari ejekan, bullying di sekolah, diusir dari rumah, pengucilan di tempat kerja, tidak bisa mendapat layanan kesehatan yang berkualitas, dan seterusnya dan seterusnya.

Dengan daftar panjang yang mengerikan itu, maka sudah sepantasnya kita di Indonesia juga turut merayakan TDOR. Mengenang tragedi-tragedi yang telah menimpa pendahulu kita hendaknya bisa memacu semangat kita untuk berjuang, agar kekerasan itu tidak terulang lagi. Agar tidak ada martir-martir baru, baik yang tercatat namanya maupun yang tidak.

Kita perlu berbangga, karena atas perjuangan para pendahulu serta generasi muda transgender saat ini, TDOR di Indonesia tahun 2014 kini mulai diperingati secara serius dan meluas. Tunggu liputan perayaannya, yaa.

Transhition sebagai blog yang menyuarakan cerita-cerita dan informasi seputar transman juga berpartisipasi dalam perayaan TDOR 2014.

Kami sadar bahwa kebanyakan transman di Indonesia masih berjuang untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan mencari akses informasi serta dukungan. Karena itu kami mengajak para transman dan allies untuk mengirimkan foto beserta kata-kata penyemangat untuk disebarkan pada para transman di luar sana. Belasan foto telah masuk. Semoga, melalui foto-foto yang dikirim dengan cinta ini, teman-teman transman makin semangat dan tidak putus asa dalam memperjuangkan dirinya. Kita tidak pernah sendirian, Kawan!

Terima kasih buat semua teman yang sudah mengirimkan foto dan semangatnya. Bersama kalian, perjalanan berat ini terasa jauh lebih menyenangkan.





*kami masih menerima kiriman foto dan kata-kata cinta hingga Minggu, 23 November 2014. Foto dan kata-kata bisa dikirim ke genderbender.ina@gmail.com. #abri akan mengdeit foto teman-teman dan mengabarkannya lewat blog serta facebook page kami.

Salam pup,
#abri dan #tama
#transhitionID

No comments:

Post a Comment

Pages